Menurut Weber, seorang individu dalam melakukan tindakan memiliki arti subyektif bagi dirinya sendiri (Johnson, 1986: 216). Kemudian, bagi Weber studi pembahasan sosiologi tindakan berarti mencari pengertian subyek atau motivasi yang terkait pada tindakan-tindakan sosial. Untuk tindakan seseorang berarti harus memahami motif tindakan itu sendiri. (Ritzer, 1992: 44-46). Ini berarti juga bahwa dalam setiap tindakan individu memiliki arti subyektif dan motivasi dalam dirinya. Sedangkan setiap motivasi bertalian erat dengan adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Ini sejalan dengan pendapat Parsons, yang menjelaskan bahwa nilai-nilai memberikan motivasi atau sifat-kebutuhan yang mendorong perilaku aktor (Gidden, 2009: 87). Motivasi yang terdapat dalam diri individu akan terealisasikan dalam perilaku yang mengarah pada suatu tujuan yang diinginkannya. Remaja dalam mengkonsumsi minuman keras, terdapat adanya dorongan atau motivasi yang berupa tujuan-tujuan yang ingin dicapai baik berupa tujuan pribadi ataupun tujuan bersosialisasi dalam masyarakat.
Selanjutnya, motivasi ini kemudian memberikan arahan terhadap diri individu tersebut untuk meresapon atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan, yaitu dengan mengkonsumsi minuman keras atau ciu. Banyak faktor dan alasan yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman keras, baik permasalah pribadi, kebutuhan ekonomi, pengaruh dari lingkungan dimana remaja itu tinggal. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Sdk dengan meminum minuman keras mampu menghadirkan perasaan bangga dan kepuasan tersendiri. Sdk sudah tidak lagi memperhatikan apakah tindakan yang dilakukan benar atau salah, yang jelas baginya bahwa dengan mengkonsumsi minuman keras ia dapat memperbesar kepuasaan dan menumbuhkan rasa percaya diri akibat rasa takut, minder, atau kurang percaya diri.
Selanjutnya, motivasi ini kemudian memberikan arahan terhadap diri individu tersebut untuk meresapon atau melakukan kegiatan ke arah pencapaian tujuan, yaitu dengan mengkonsumsi minuman keras atau ciu. Banyak faktor dan alasan yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minuman keras, baik permasalah pribadi, kebutuhan ekonomi, pengaruh dari lingkungan dimana remaja itu tinggal. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Sdk dengan meminum minuman keras mampu menghadirkan perasaan bangga dan kepuasan tersendiri. Sdk sudah tidak lagi memperhatikan apakah tindakan yang dilakukan benar atau salah, yang jelas baginya bahwa dengan mengkonsumsi minuman keras ia dapat memperbesar kepuasaan dan menumbuhkan rasa percaya diri akibat rasa takut, minder, atau kurang percaya diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar