Selasa, 11 Januari 2011
Lithosfer ( struktur batuan )
1.Batuan Penyusun Lithosfer
a. Batuan beku
b. Batuan sedimen
c. Batuan metamorf
Semua batuan pada mulanya dari magma
Magma keluar di permukaan bumi antara lain melalui puncak gunung berapi. Gunung
berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai
permukaan bumi akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku.
Batuan beku muka bumi selama beribu-ribu tahun lamanya dapat hancur terurai
selama terkena panas, hujan, serta aktifitas tumbuhan dan hewan.
Selanjutnya hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air, angin atau hewan ke
tempat lain untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan
endapan atau batuan sedimen. Baik batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk
dalam waktu yang sangat lama karena adanya perubahan temperatur dan tekanan.
Batuan yang berubah bentuk disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
Untuk lebih memahami jenis-jenis batuan perhatikan uraian berikut:
a. Batuan Beku
Ada dua macam batuan beku, yaitu batuan beku dalam (contohnya batu granit), dan
batuan beku luar (contohnya batu andesit.)
Untuk Mengetahui ketepatan batuan jenis batuan harus dilakukan uji laboratorium
dengan menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk kristal batuanya.
b. Batuan sedimen
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi
dan sedimen organic. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku,
contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan
dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen organic berupa
endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral.
c. Batuan Malihan (Batuan Metamorf)
Batuan malihan atau metamorf adalah batuan yang berubah bentuk. Contohnya kapur
(kalsit) berubah menjadi marmer, atau batuan kuarsa menjadi kuarsit.
2. Pemanfaatan lithosfer
Lithosfer merupakan bagian bumi yang langsung berpengaruh terhadap kehidupan dan
memiluki manfaat yang sangat besar bagi kehidupan di bumi. Lithosfer bagian atas
merupakan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tanaman. Manusia melakukan
aktifitas di atas lithosfer.
Selanjutnya lithosfer bagian bawah mengandung bahan bahan mineral yang sangat
bermanfaat bagi manusia. Bahan bahan mineral atau tambang yang berasal dari
lithosfer bagian bawah diantaranya minyak bumi dan gas, emas, batu bara, besi,
nikel dan timah.
Melihat manfaat Litthosfer yang demikian besar tersebut sepantasnyalah kita
selalu bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
3. Bentuk muka bumi sebagai akibat proses vulkanisme dan diatropisme.
Mengapa bentuk permukaan bumi tidak merata. Hal ini disebabkan karena adanya
pengaruh dari luar bumi dan dalam bumi itu sendiri.
Pengaruh dari dalam bumi berupa suatu tenaga yang sangat besar sehingga dapat
membentuk muka bumi yang beraneka ragam. Tenaga yang berasal dari dalam bumi
disebut tenaga endogen. Tenaga yang berasal dari luar bumi disebut tenaga
eksogen. Tenaga eksogen bersifat merusak bentuk bentuk permukaan bumi yang
dibangun atas tenaga endogen.
Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme dan seisme, sedangkan tenaga
eksogen meliputi pengikisan dan pengendapan.
Tenaga eksogen antara lain meliputi pelapukan (weathering) dan erosi
(pengikisan).
1. Gejala vulkanisme.
Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut
bumi.
Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas
yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu
magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi
retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas
padat dan cair.
Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke
lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian
dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke
permukaan bumi disebut ekstrusi magma. Sampai di sini apakah anda dapat
memahami. kalau anda sudah memahami mari ikuti penjelasan berikutnya!
1.1 Intrusi magma
intrusi magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan,
tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Intrusi magma dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu:
a) Intrusi datar (sill atau lempeng intrusi), yaitu magma menyusup diantara dua
lapisan batuan, mendatar dan pararel dengan lapisan batuan tersebut.
b) Lakolit, yaitu magma yang menerobos di antara lapisan bumi paling atas.
Bentuknya seperti lensa cembung atau kue serabi.
c) Gang (korok), yaitu batuan hasil intrusi magma yang menyusup dan membeku di
sela sela lipatan (korok).
d) Diaterma adalah lubang (pipa) diantara dapur magma dan kepundan gunung berapi
bentuknya seperti silinder memanjang.
1.2 Ekstrusi magma
Ekstrusi magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi
dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada
retakan pada kulit bumi . Ekstrusi magma dapat di bedakan Menjadi:
a) Erupsi linier, yaitu magma keluar melalui retakan pada kulit bumi,
berbentukKerucut gunung api.
b) Erupsi sentral, yaitu magma yang keluar melalui sebuah lubang permukaan bumi
dan membentuk gunung yang letaknya tersendiri.
c) Erupsi areal, yaitu magma yang meleleh pada permukaan bumi karena letak Magma
yang sangat dekat dengan permukaan bumi, sehingga terbentuk kawah gunung berapi
yang sangat luas.
Gunung merupakan tonjolan pada kulit bumi yang terdiri dari lereng dan puncak.
Rangkaian dari gunung-gunung membentuk pegunungan. Gunung dan pegunungan
terbentuk karena adanya tenaga endogen.
Apabila suatu tempat di permukaan bumi yang pernah atau masih mengeluarkan magma
maka terbentuklah gunung berapi.
Berdasarkan tipe letusan gunung berapi dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a) Gunungapi strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada
gunung api kerucut termasuk letusan kecil.letusan dapat berupa lelehan batuan
yang panas dan cair. Seringnya terjadi lelehan menyebabkan lereng gunung
berlapis lapis.Oleh karena itu, gunung api ini disebut gunung api strato.
Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku
termasuk gunung api kerucut.
b) Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar seperti danau kering. Jenis gunung api maar seperti danau
kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk karena
ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah.
Gunung api maar memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan
kawahnya Klakah.
c) Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai
contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi karena
magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang
terbantuk menjadi sangat landai.
Pada umumnya bentuk gunung berapi di Indonesia adalah strato (kerucut). Gunung
berapi yang pernah meletus, umunya berpuncak datar. Oleh karena itu, di
Indonesia sering terjadi peristiwa gunung meletus. Magma yang keluar ke
permukaan bumi ada yang padat cair dan gas. Material yang dikeluarkan oleh
gunung api tersebut, antara lain:
1) Eflata (material padat) berupa lapili, kerikil, pasir dan debu.
2) Lava dan lahar, berupa material cair.
3) Eksalasi (gas) berupa nitrogen belerang dan gas asam.
Ciri ciri gunung api yang akan meletus, antara lain:
1) Suhu di sekitar gunung naik.
2) Mata air mejadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang kadang disertai getaran (gempa)
4) Tumbuhan di sekitar gunung layu, dan
5) Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Tanda tanda ini menandakan intrusi magma yang terus mendesak ke permukaan,
apabila desakan ini cukup kuat, yang terjadi adalah letusan gunung berapi.
Setelah terjadi letusan Gunung itu mengalami istirahat, tetapi aktifitas gunung
tersebut masih berlangsung, sehingga suatu saat dapat mengeluarkan suatu tanda
tanda aktif kembali. Peristiwa vulkanik yang terdapat pada gunung berapi setelah
meletus (post vulkanik), antara lain:
1) terdapatnya sumber gas H2 S, H2O,dan CO2.
2) Sumber air panas atau geiser.
Sumber gas ini ada yang sangat berbahaya bagi kehidupan. Bahkan dapat mematikan
misalnya yang terjadi pada Kawah Sinila (Dieng) disamping berbahaya, gejala post
vulkanik bermanfaat juga bagi kehidupan manusia. bahkan dapat juga dijadikan
objek wisata , Misalnya air panas dan kawah gunung berapi.
Danau vulkanik
Setelah gunung merapi meletus atas kepundannya yang kedap air dapat menampung
air dan membetuk danau. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk akibat
letusan gunung yang kuat sehingga menghancurkan bagian puncaknya, kemudian
membentuk sebuah cekungan besar, cekungan menampung air dan membentuk danau.
Contoh danau vulkanik, antara lain: danau di pucak gunung lokon di Sulawesi
Utara dan Danau Kelimutu di Flores.
Manfaat dan kerugian vulkanisme
Peristiwa vulkanik selain memberikan manfaat juga dapat menimbulkan kerugian
harta benda maupun jiwa. Keuntungan yang kita peroleh setelah vulkanisme
berlangsung antara lain:
1) Objek wisata berupa kawah (Kawah gunung Bromo ), sumber air panas yang
memancar (Yellowstone di Amerika Serikat, dan Pelabuhan Ratu di Cisolok), sumber
air mineral (Maribaya di Jawa Barat dan Baturaden di Jawa Tengah)
2) Sumber energi panas bumi misalnya di kamojang, Jawa Barat.
3) Tanah subur yang akan diperoleh setelah beberapa tahun kemudian.
Kerugian yang kita alami terutama adalah berupa jiwa dan harta benda, karena:
1) Gempa bumi yang dapat ditimbulkanya dapat merusak bangunan.
2) Kebakaran hutan akibat aliran lava pijar.
3) Tebaran abu yang sangat tebal dan meluas dapat merusak kesehatan dan
mengotori sarana yang ada.
2. Bentuk muka bumi akibat diatropisme
Diatropisme adalah proses pembentukan kembali kulit bumi pembentukan
gunung-gunung, lembah-lembah, lipatan lipatan dan retakan retakan. Proses
pembentukan lembah kulit bumi tersebut karena adanya tenaga tektonik.
Tektonisme adalah tenaga yang berasal dari kulit bumi yang menyebabkan perubahan
lapisan permukaan bumi, baik mendatar maupun vertikal. Tenaga tektonik adalah
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menyebabkan gerak naik dan turun
lapisan kulit bumi. Gerak itu meliputi gerak orogenetik dan gerak epirogenetik.
(orogenesa dan epiro genesa).
Gerak orogenetik adalah gerak yang dapat menimbulkan lipatan patahan retakan
disebabkan karena gerakan dalam bumi yang besar dan meliputi daerah yang sempit
serta berlangsung dalam waktu yang singkat.
Lipatan, yaitu gerakan pada lapisan bumi yang tidak terlalu besar dan
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi
berkerut atau melipat, kerutan atau lipatan bumi ini yang nantinya menjadi
pegunungan. Punggung lipatan dinamakan antliklinal, daerah lembah (sinklinal)
yang sangat luas dinamakan geosinklinal, ada beberapa lipatan, yaitu lipatan
tegak miring, rebah, menggantung, isoklin dan kelopak.
Patahan yaitu gerakan pada lapisan bumi yang sangat besar dan berlangsung yang
dalam waktu yang sangat cepat, sehingga menyebabkan lapisan kulit bumi retak
atau patah. Bagian muka bumi yang mengalami patahan seperti graben dan horst.
Horst adalah tanah naik, terjadi bila terjadi pengangkatan. Graben adalah tanah
turun, terjadi bila blok batuan mengalami penurunan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar