Kamis, 26 Agustus 2010

Obat patah hati

Mungkin kalo efek patah hati itu mati, terlalu berlebihan. Tapi dampak pastinya adalah menderita, depresi, perasaan sendiri, marah dan nendang-nendang tong sampah orang. Tiap orang punya gaya masing-masing untuk menyembuhkannya.

Ada yang cuek banget. Sehari suntuk, besok udah kelar. Tapi ada juga yang sampe memerlukan bantuan orang lain dan mengalami masa bete berminggu-minggu. Malah ada yang jadi trauma, atau malah sebel sama cewek, terus jadi g… eh, nggak ah!

Makanya, cara menghadapi patah hati nggak bisa punya patokan atau standar. Tapi paling nggak, tawaran-tawaran di bawah ini bikin kita mikir bahwa putus cinta alias patah hati itu nggak selalu identik dengan suntuk berpanjangan.

Mengaku gagal
Akui sajalah kalo hubungan ini sudah gagal. Karena dengan ikhlas menerima kegagalan, dengan otomatis kita bisa mulai membuka lembaran baru lagi. Coba deh, sok-sokan nggak nerima kenyataan. Pastinya malah mendatangkan banyak masalah.

Cewek udah minta putus, masih diapelin ke rumahnya, diajak jalan, sampe dirayu-rayu. Ini sih bukan mendatangkan iba, tapi mendatangkan bahaya. Siapa tau si cewek nggak suka banget, terus manggil bapaknya atau abangnya. Alamat dapet bogem mentah atau dilaporin ke Pak RT, kan?


Kalo udah nggak bisa pindah ke lain hati, hendaknya jangan buru-buru minta balik juga. Cooling down dulu, berteman lagi, terus baru ajukan remedial cinta lagi. Halah! Kalo gagal lagi? Ya, akui aja kalo kita emang nggak bisa jadian. Titik.

Jangan Menyalahkan
Namanya juga manusia, nggak luput dari kesalahan dan kekhilafan. Baik lo maupun cewek lo punya peluang yang sama untuk menghancurkan hubungan. Jadi jangan salahkan siapa-siapa. Nggak ada yang pure bener kok!

Jangan juga jadi pihak yang menyalahkan diri sendiri. Karena daripada menyalahkan diri sendiri, lebih baik menjadi orang yang benar (ya iyalah!). Semua karena kalian berdua. Bisa nyambung atau malah putus, pastinya karena kalian berdua juga. It takes two to tango kalo kata orang Jawa.

Ekspresikan sewajarnya
Marahlah kalo perlu marah, memakilah kalo perlu memaki, nangislah kalo perlu menangis. Cuma jangan nyolong. Karena nggak ada hubungan antara patah hati dengan jadi maling. Kata orang, menangis adalah salah satu cara untuk melepaskan rasa sakit. Jadi, silakan aja. Asal tau batasnya.

Kalo cewek nangis berhari-hari gara-gara putus cinta, kayaknya masih enak diliat dan mungkin mengundang simpati. Tapi kalo cowok, baiknya nangis liat-liat waktu dan tempat. Soalnya bakal mengundang emosi orang yang ngeliat.

Pilihlah tempat menangis yang tepat seperti di dalam bioskop yang memutar film Acha dan Irwansyah, bukan film-film yang dibintangi oleh Barry Prima. Atau bisa juga di stadion sepakbola ketika salah satu tim ada yang kalah. Tinggal pilih aja tribun yang bener jangan sampe duduk di tribun pendukung tim yang menang.

Intinya, udahlah sedihnya sehari aja. Nggak perlu jadi drama king!

Yakin we will survive
Coba kumpulkan kata-kata bijak seperti di bawah ini: I will survive, I’m over her, Been there, done that, sampai Cinta tak selamanya harus memiliki. Pokoknya cari perkataan yang bisa bikin kita kuat dan tegak berdiri lagi.

Kata-kata yang menginspirasi bisa jadi penyambung hidup di kala semangat sudah mulai padam. Ibaratnya, kalimat itu tercipta emang untuk memberi harapan di situasi yang hopeless ini.

Sehingga pas temen kita patah hati, kita bisa dengan bijak memberi saran. Kita pernah survive dari “badai” asmara (walah bahasanya!) dan sekarang udah bisa memulai lembaran baru lagi. Siap nyari cewek baru lagi.

Mungkin satu-satunya quote yang nggak boleh ada di list kita adalah: Cinta ditolak, dukun bertindak.

Alihkan perhatian
Alihkan rasa sakit itu. Tapi jangan mentang-mentang yang sakit hati, jadi malah nekat nyakitin bagian tubuh yang lain. Itu sih gila. Mending alihkan seperti kunjungi temen lama kita yang udah lama nggak ketemu, atau nongkrong sama tim gokil di sekolah kita.

Beli aja DVD sebanyak-banyaknya. Nonton mulai dari genre horor, action, sampe dokumenter kehidupan satwa liar di Afrika. Tentunya hindari drama romantis, tapi perbanyaklah video tuntunan sulap tangan Deddy Corbuzier. Soalnya bikin penasaran.

Main game? Cocok juga. Terutama game yang bisa bikin emosi kita naik dan pada akhirnya lepas lewat makian-makian yang nggak jelas.

Curhat dengan bijak
Ringankan beban di dada dengan bercerita kepada orang. Bagusnya sih kita punya sahabat atau sodara dekat yang bisa dipercaya untuk cerita-cerita kayak gini. Jangan sekali-kali cerita sama cicak di dinding, karena dia akan diam-diam merayap. Begitu datang seekor nyamuk, hap! Lalu ditangkap (mulai ngawur lagi).

Perasaan kita pasti akan rada enakan begitu semua keluar dari dada. Dan lebih enak lagi kalo ada orang di sana yang ngasih dukungan atau sekadar mendengarkan sambil ngupil.

Sekali lagi, kita hanya harus cukup hati-hati dalam memilih teman curhat masalah patah hati ini. Jangan sampe malah jadi bumerang kayak rahasia kita jadi terbongkar atau malah ada fitnah yang lebih kejam daripada nenek sihir.

Awas! Hindari curhat dengan tukang kebon cewek lo. Bukan apa-apa. Apa urusannya dia?

Dengarkan musik keras
Musik keras, distorsi, lirik-lirik galak dan tajam lumayan bisa membantu menyembuhkan rasa sakit hati. Pasang keras-keras lewat earphone (ingat kalo nggak ada earphone, jangan dipaksain denger musik keras. Ganggu orang lain!), ikuti lirik penuh kemarahan dengan gaya lipsync, pikirkan seolah-olah kita ada di dalam konser atau jadi model video klipnya.

Trik ini diakui manjur di kalangan temen-temen kita yang punya hobi patah hati. Kata mereka, setelah dua jam melakukan hal ini di kamar, efeknya adalah: hati jadi bebal, fisik lumayan lelah, dan kuping sedikit budeg.

Warning: selesaikan dulu semua pekerjaan rumah sebelum melakukan hal ini. Jangan sampe nyokap mengira lo mati di dalam kamar hanya karena pengen nyuruh buang sampah.

Keliling kota malam-malam
Kota di malam hari pastinya sepi. Siapkan motor atau mobil. Berkendaraanlah sampe capek. Kalo naik mobil ya masuk jalan tol. Kalo naik motor ya pilih jalur yang panjang dan mulus. Soalnya nggak lucu kalo milih jalan berlubang-lubang. Bikin tambah emosi!
Sepanjang jalan panjang itu, pelan-pelan lepasin emosi dengan latihan pernafasan. Pikirkan juga apa yang kita udah perbuat sampe bisa putus atau diputusin. Begitu udah terkumpul konsentrasinya, niscaya kita bisa pulang dengan pikiran yang lega. Seperti tau harus ngapain besoknya.

Cuma baiknya harus tau jalan pulang ya. Kalo nyasar kan nggak lucu!

Cari makanan yang paling enak
Makan, makan dan makan. Ngapain juga takut gendut? Kan bisa dihajar sama olahraga lagi. Begitu patah hati, segera pilih resto atau makanan yang pengen banget kita samperin selama ini. Lalu sikat apa yang kita suka.

Rasa kehilangan sesuatu mungkin bisa dibayar dengan makan sesuatu yang enak. Mungkin kegiatan mengunyah bisa melampiaskan perasaan kecewa berat tadi. Inget-inget deh acara wisata kuliner di TV, datengin tempatnya.

Jangan lupa bayar. Putus cinta bukan berarti bisa kurang ajar.

Koleksi teman cantik
Wuah indahnya kalo bisa seperti ini. Begitu putus, lampiaskan dengan ngajak kenalan cewek yang cantik. Bisa di dunia nyata atau di dunia maya alas internet. Yang pasti, wajah cantik adalah pengalihan perhatian terbaik.

Mau dia jutek atau malah menghindar, yang penting bisa kenalan. Itu udah bisa jadi sebuah prestasi di situasi yang down ini. Biar deh dia ngomel-ngomel karena merasa keganggu karena keberadaan kita. Prinsip kita: maju terus (sambil ngarep).

Sukur-sukur bisa jadi temen curhat, walaupun kita udah yakin nggak mungkin jadi pacarnya. Yakinlah bahwa persahabatan lebih berarti daripada pacaran. Apalagi kalo sahabat kita itu cantik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar